Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) Tema Kearifan Lokal dengan Kegiatan Pementasan Wayang Orang

Di tengah gemuruh modernisasi, menjaga kekayaan budaya lokal menjadi krusial dalam membentuk identitas dan karakter generasi muda. Inilah yang menjadi dasar dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di UPT SMPN 1 Kesamben, Kabupaten Blitar. Dengan mengangkat tema kearifan lokal melalui kegiatan wayang orang dengan properti buatan sendiri, sekolah ini berpartisipasi dalam menjadikan tradisi sebagai bagian integral dari pendidikan modern.

Melestarikan Kearifan Lokal dalam Pendidikan

Kesadaran akan pentingnya melestarikan kearifan lokal tidak hanya sebagai warisan budaya, tetapi juga sebagai sumber nilai dan identitas, menjadi pijakan utama bagi Proyek P5 di UPT SMPN 1 Kesamben. Wayang orang, sebagai salah satu bentuk seni tradisional yang kaya akan nilai-nilai moral dan kearifan lokal, dianggap sebagai wahana yang tepat untuk mengantarkan pesan-pesan tersebut kepada para pelajar.

Wayang Orang: Lebih dari Sekadar Pertunjukan

Pertunjukan wayang orang di UPT SMPN 1 Kesamben bukanlah sekadar hiburan semata, tetapi juga sarana pembelajaran yang memperdalam pemahaman akan budaya dan tradisi lokal. Melalui peran aktif dalam produksi pertunjukan, para pelajar tidak hanya mengasah keterampilan seni, tetapi juga memperdalam pemahaman akan cerita-cerita epik dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Properti Buatan Sendiri: Memupuk Kreativitas dan Keterampilan

Salah satu aspek penting dari kegiatan wayang orang di UPT SMPN 1 Kesamben adalah penggunaan properti yang dibuat sendiri oleh para pelajar. Dengan menggunakan bahan-bahan lokal dan mengandalkan kreativitas mereka, para pelajar tidak hanya belajar tentang proses kreatif, tetapi juga mengasah keterampilan praktis dalam merancang dan membuat properti yang sesuai dengan tema dan cerita yang akan dipentaskan.

Menggali Kekayaan Budaya Lokal

Penggunaan bahan buatan sendiri dalam pembuatan properti tidak hanya menjadi sarana untuk mengasah keterampilan praktis, tetapi juga sebagai bentuk apresiasi terhadap kekayaan budaya lokal. Bahan-bahan seperti bambu, kain tradisional, dan bahan alami lainnya tidak hanya menjadi elemen dekoratif, tetapi juga menyiratkan nilai-nilai kearifan lokal yang turun-temurun.

Merajut Jalinan Kebanggaan dan Identitas

Melalui kegiatan wayang orang dengan properti buatan sendiri, Proyek P5 di UPT SMPN 1 Kesamben tidak hanya berhasil menanamkan nilai-nilai kearifan lokal, tetapi juga merajut jalinan kebanggaan dan identitas di antara para pelajar. Mereka belajar untuk menghargai dan memahami warisan budaya yang mereka miliki, serta menjadi agen perubahan dalam menjaga dan melestarikannya untuk generasi mendatang.

Kesimpulan: Membawa Tradisi ke Pendidikan Modern

Dengan memadukan tradisi dengan pendidikan modern, UPT SMPN 1 Kesamben telah membuktikan bahwa kearifan lokal dapat menjadi sumber inspirasi dan pembelajaran yang berharga bagi generasi muda. Melalui kegiatan wayang orang dengan properti buatan sendiri, Proyek P5 tidak hanya menjadi wadah untuk memperkuat profil pelajar Pancasila, tetapi juga sebagai tonggak penting dalam melestarikan kekayaan budaya lokal untuk masa depan yang lebih berarti.

Hasil Juara Penampilan Panen Karya

Berdasarkan berbagai penampilan yang disajikan oleh siswa siswi kelas 8 A-J semua baik dan luar biasa. Namun untuk memberikan apresiasi dan motivasi kepada anak anak dibuat penilaian berdasarkan beberapa kriteria. Dan berikut merupakan beberapa penampilan terbaiknya:


https://www.youtube.com/watch?v=zC4FYpFqI9E&t=988s

Loading

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *